Peluh-Peluh Sang Ibu
SYAMSUL A. HASAN684x ditampilkan Sastra
Oleh: zainal yusuf
Dalam hidup, kepentingan kita adalah memupuk mimpi tentang masa depan. Namun realita hidup mengatakan bahwa diri kita seringkali takut bahkan enggan untuk menjadi actor yang bergulat dalam hal itu. padahal , pergulatan diri kita dalam ranah kehidupan merupakan langkah atau titian menuju meaning in life(sebuah hidup yang bermakna).
Namun, perlu kita tau bahwa di belakang semua ini ada seseorang yang begitu sangat berarti dan berperan aktif dalam mengupayakan kebermaknaan hidup kita, bisa kita lihat, tatap kemudian renungkan benarkah dialah seseorang itu: Ya, benar dialah ibu kita yang selama ini telah banyak mengajarkan sesesuatu yang berharga kepada kita semua.
Ibu mengajarkan tentang cinta kepada kita , ibu mengajarkan tentang ketegaran di saat kita di hadapkan dengan persoalan–persoalan pelik untuk kita pecahkan dan ibu mengajarkan tentang solidaritas kepada kita yang tidak lain tujuanya adalah agar kita tahu bahwa dalam hidup “ kita tak sendiri”.
Mungkin kita saat ini telah mersakan nikmatnya bagaimana berjalan dengan kaki yag kokoh tanpa harus tertatih-tatih dan terjatuh ke lantai. Namun mari kita pikirkan kembali siapakah yang mengelus-ngelus ketika kita terluka , siapakah yang menunutun kita ketika tertatih-tatih dan lunglai ketika kita mulai mencoba melangkahkan kaki, ketika kita sedih dan ketika kita tak di anggap pentig oleh orang lain, dialah seoarang ibu yang mampu memberikan kedamaian, kasih sayang yang tulus dan air mata untuk kebahagiaan kita di masa yang akan datang. Tapi ternyata, tanda terima kasih kita ialah dengan membohonginya dan caci maki ketika apa yang kita minta tak terpenuhi olehnya. padahal , tanpa kita ketahui ibu menangis tersedu-sedu karena ucapan kita , tingkah laku kita dan permintaan kita yang di luar kemampuan mereka. Di sadari atau tidak yang pasti inilah yang sering kita lakukan selama ini.
Sahabat, sosok seorang ibu adalah sosok yang mengangumkan ,gigih dan kesudianya pada apa yang kita butuhkan walau nyawa menjadi taruhan. Tapi, lalu mengapa kemudian kita seringkali menghianati cintanya, kasih sayangnya dan bahkan kita tega menukar cintanya dengan cinta yang lain selain ibu kita.
Sahabat, mari kita renungkan apa-apa yang telah ibu lakukan pada kita semua sehingga kita menjadi yang saat ini kita rasakan.
Masihkah kita ingat , ketika ibu kita membuatkan makanan kesukaan kita untuk yang terakhir kali semenjak kita hendak berpisah denganya untuk mencari bekal hidup di negeri orang???
Masihkah kita ingat , tetesan air mata ibu ketika kita mulai melankahkan kaki dan lambaian tangan pada orang –orang yang kita cintai , dan kitapun telah meninggalkan mereka semua.
sahabat , inilah potret kerja keras seorang ibu yang terkadang kita tidak ketahui bahkan kita “ masa bodoh “ dengan hal itu :
Sahabat-sahabat yang masih mamiliki seorang ibu, mari kita sadari dan minta maaflah kepadanya bahwa kita seringkali bertindak arogan ketika apa yang kita minta tak terpenuhi olehnya. Ingat !! tak ada seorang ibu yang menginginkan anaknya tak bahagia
Sahabat, bisa kita katakan bahwa dulu ibu kita adalah sosok yang paling cantik di antara ibu –ibu yang lain. Namun, mari kita lihat ibu kita yang saat ini, dia telah begitu tua , telah mulai merasakan sakit-sakitan dan merasakan betapa sedihnya ketika hidup tanpa seorang suami , tanpa adanya kita yang sedang di rumah istri dan tanpa adanya kita yang sedang di perantauan ilmu.
Sahabat, mari kita tundukan kepala , pejamkan mata dan hadirkan wajah ibu kita…., kemudian berdoalah :
Ya allah ampuni segala dosa-dosa kami…
kami telah banyak berbuat kesalahan kepada ibu dan bapak kami ya allah…….
Berikanlah nikmat sehatMU kepada ibu bapak kami ya allah….
Mudahkanlah pintu-pintu rizkiMU pada ibu bapak kami ya allah…
Ya allah….hanya kepadaMU kami mengadukan semua ini ya allah…..
Hanya Engkau maha kuasa yang dapat mengabulkan do’a-do’a kami ya allah…
Terimalah do’a kami ya allah….
Amin ya robbal Alamin……!!!!
.
“Terima kasih dan maafkanlah kami atas segalanya wahai ibu”