K.H.R. Ach. Azaim Ibrahimy, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo, dengan segala hormat mengklarifikasi; beliau tidak termasuk dalam jajaran kelembagaan Pengurus Besar Komite Khittah NU 1926. Cucu Kiai As’ad tersebut tetap memegang teguh amanah dari almarhum K.H.
Di dalam ruangan itu tampak gerah dan panas. Perdebatan makin seru. Masing-masing pihak mempertahankan argumentasi dan masih bersikukuh dengan pendiriannya. Emosi yang hadir sudah tidak terkendali lagi. “Negeri ini milik kami bukan milik gubernur, bukan milik presiden apalagi bukan milik Jepang!
Sejarah perjalanan para Pelopor dalam menempuh hidup, amat berliku dan panjang. Kiai As’ad tidak semudah membalikkan telapak tangan dalam membimbing mereka. Yang penting, mereka “dekat” dengan Kiai As’ad dengan cara melibatkan anggota Pelopor dalam berbagai kegiatan, terutama dalam
Ijinkan, kali ini saya akan bercerita sekilas tentang sebagian tokoh-tokoh yang mendampingi K.H.R. As’ad Syamsul Arifin saat berjuangan mempertahankan kemerdekaan RI. Baru kali ini saya tulis kembali, setelah 18 tahun saya pendam. Kisah mereka kami peroleh ketika kami melakukan penelitian tentang
Bidang Usaha Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo mulai kemarin menyatakan memboikot seluruh produk Perancis. Sikap tersebut diambil, karena pernyataan Emmanuel Macron, Presiden Perancis yang dianggap menghina agama Islam. Ustadz Drs. HM. Manshur Idris, MM, kepala bidang
